Terbang dengan kekuatan air
Terbang sendiri ke udara dengan roket pribadi mengambil inspirasi dari
cerita-cerita fiksi tahun 1920-an. Tahun 1960-an teknologi semacam itu
telah menjadi kenyataan. Tapi sampai saat ini kendalanya adalah roket
yang digunakan belum membawa
bahan bakar yang cukup untuk terbang, sehingga mengangkasa tidak lebih
dari 30 detik saja. Kini muncul alat sejenis yang mengusung teknologi
water-propelled jetpack. Lebih lama terbangnya dan lebih aman. Masak,
sih?
JetLev-Flyer adalah jetpack bertenaga 215 HP yang bekerja dengan
menyemburkan air ke bawah melalui mulut-mulut pipa semprot dengan
tekanan tinggi sehingga bisa menerbangkan pemakainya dengan kokoh dan
terkontrol. Penggunanya dapat terbang angkasa hingga ketinggian 30 kaki
dan top speed 64 km/jam. Model penerusnya bahkan sanggup terbang hingga
50 kaki pada kecepatan 80 km/jam. Iiii...ha!
JetLev-Flyer sanggup bermanuver dengan mudah, mampu berbelok-belok saat
take-off, terbang, melayang-layang, dan mendarat. Sanggup terbang
selama 2 jam bahkan hingga 5 jam dengan jarak jelajah 300 km. Uniknya
adalah mesin ini didorong dengan tenaga air melalui selang karet oleh mesin 4 tak yang mirip dengan mesin kapal boat yang dipasang di punggung.
Sisi positif dari mesin ini adalah terbangnya yang jauh lebih lama dari
jetpacks biasa. Ini terutama karena JetLev-Flyer terbang di atas sumber bahan bakarnya. Mesin ini menyedot air dari danau atau laut di bawahnya dan bukannya membawa serta bahan bakar dan mesinnya ke udara.
Memang selang karet kuningnya agak sedikit mengganggu, karena berarti
akan menahan penggunanya dan secara teknis bersentuhan dengan permukaan
air. Tapi karena benda ini membawa kita ke udara, anggap saja sebagai
jaring penyelamatnya. Tentu saja kebanting di air pada kecepatan tinggi sangat menyakitkan, tapi pembuatnya meyakinkan bahwa alat ini mudah digunakan dan lebih aman ketimbang main ski air atau parasailing. di Bali atau Ancol udah ada belum ya...
0 komentar:
Post a Comment